Mengkhawatirkan, Ruang Kelas SDN 1 Pasir Muncang-Jayanti Rusak Parah

TANGERANG, - Kenyamanan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN 1 Pasir Muncang kecamatan Jayanti kabupaten Tangerang dinilai sangat mengkhawatirkan dilantarankan banyaknya fisik bangunan yang ada sudah rusak parah tidak layak dijadikan KBM bersama anak murid.

Baca juga: Walikota Minta HMI Komici Fokus Perkaderan dan Tumbuhkan Literasi di Tangsel

Dalam investigasi awak media, Kamis, 10/2/2022 terlihat sejumlah ruangan kelas di SDN 1 Pasir Muncang tidak lagi terlihat layak digunakan dalam KBM bersama para murid dan tenaga kerja pendidik.

Baca juga: Beasiswa Afirmasi LPDP Wujud Keberpihakan Pada Daerah 3T, Menkeu: Ini Berarti Negara Berinvestasi Kepada Anda

Jundaha S, Pd., Selaku PLT kepala sekolah SDN 1 Pasir Muncang kecamatan Jayanti yang baru menjabat, sangat miris menilai situasi beberapa bangunan ruang kelas anak belajarnya yang rusak parah.

Baca juga: Ketum PSMTI Sambangi Gubernur Lemhannas RI Wujudkan Pelatihan Taplai Kebangsaan

" Tujuh ruangan kelas yang tersedia hanya tiga ruang kelas yang bisa digunakan untuk 315 anak murid untuk KBM, yang lainnya sangat mengkhawatirkan pak, " terang Jundaha pada media ini.

Baca juga: Brigjen TNI E. Reza Pahlevi Serahkan Tali Asih dari Kasad Kepada Siswa-Siswi SD YPK Sota Perbatasan RI-PNG Merauke

Rusak parah yang disampaikan PLT kepala sekolah SDN 1 Pasir Muncang ini tidak lain adalah banyaknya plafon yang berlobang besar dikarenakan kebocoran air hujan dari atapnya, dinding retak yang besar memanjang serta banyaknya kekroposan tiang kayu yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan bahaya kepada anak murid saat KBM dan lain-lainnya.

Senada juga di sampaikan oleh tenaga pengajar pendidik berstatus pegawai negri yang tak ingin namanya di sebutkan, bahwa para pengajar disini sangat mengkhawatirkan anak muridnya saat KBM berjalan.

Baca juga: Peringati Isra Mi’raj, Majlis Ta'lim Az,zikra Desa Dukuh Gelar Istifalan

"Mohon pak bupati kabupaten Tangerang untuk bisa memprioritaskan kebutuhan fisik bangunan sekolah kami secepatnya, kami sangat khawatir." ujarnya sedih.

(J.Sianturi/Benny)